tahun 1992-1997 ketika perekonomian orang pesisir pantai berada pada masa kejayaannya,aku hidup dengan gaji dari seorang ayah yang di dapat dari mengajar.
lingkungan ku membuat ku hidup seperti mereka,dimana satu hari kerja mereka sama dengan gaji satu bulan ayah
Setiap aku meminta belanja.Ibu ku selalu mengatakan "emang si "N" ayah ang"(salah satu orang kaya di kampungku).
Ayah tak pernah menolak ketika aku meminta uang untuk membeli buku dan susu.Walaupun kadang2 uang nya tidak ada.
Kini ku terdasar,ketika jenjang pendidikanku terus meningkat,
bahwa Hidup bukanlah mengenai materi,tapi hidup mengenai arti.
to be continue........
2 komentar:
Ayah bukan saja sosok seorang Bapak, tapi beliau juga adalah seorang guru bagi kita, Guru yang mengajarkan nilai kehidupan, guru yang mengajarkan bagaimana menggunakan hati dalam hidup ini.
Jilalau Ayah mengejar materi dalam hidupnya, maka dipastikan Ayah tidak akan memutuskan pulang ke Tiku dan memilih bertahan di Tiku sepanjang kariernya sebagai guru.
Tapi Ayah lebih memilih prinsip PENGABDIAN dan KESEDERHANAAN dalam hidupnya.
Ibu, terimakasih telah setia menemani Ayah hidup dalam PENGABDIAN dan KESEDERHANAAN nya..
ha hah ha ha
Posting Komentar